Tiga pemain masa depan Spanyol
Terbaru 21 Juni 2013 - 18:32 WIB
Banyak pemain yang kuat dan
berkualitas di Timnas Spanyol, juara bertahan Piala Dunia dan Piala
Eropa, namun agaknya keberhasilan mereka selama beberapa tahun
belakangan adalah kuartet di barisan tengah: Sergio Busquets, Xabi
Alonso, Xavi, dan Andres Iniesta.
Dengan Busquets melindungi barisan pertahanan,
Alonso mendampingi untuk mengoper ke seluruh lapangan, dan Xavi menjadi
penghubung, maka Iniesta bisa bergerak di pinggiran kotak penalti.Berita buruknya bagi La Roja -namun menjadi berita baik bagi tim nasional lainnya- adalah tiga di antara mereka mungkin akan turun terakhir kali di Piala Dunia 2014 mendatang, yaitu Alonso (31 tahun, Xavi (33), dan Iniesta (29).
Tapi apakah Timnas Spanyol sudah berada di ujung kejayaanya?
Kemenangan Spanyol dalam Kejuaraan Eropa di bawah 21 tahun setelah mengalahkan Italia dengan angka 4-2 memperlihatkan bahwa para penerus sudah menanti di tepi lapangan.
Tiga pemain tengah Tim Spanyol U-21 memang bukan pengganti dari tiga pemain tengah senior namun mereka siap menjadi bintang besar.
Xabi Alonso yang baru: Asier Illarramendi
Kisah yang hampir sama dengan Xabi Alonso, yang reputasinya berkembang saat Sociedad menjadi juara dua La Liga musim 2002-2003 sebelum pindah ke Liverpool.
Bagi Illaramendi, permainannya di lapangan tengah mengantarkan klubnya dengan tidak diduga berhasil menduduki peringkat empat La Liga.
Illarramendi masuk dalam Tim Spanyol U-21 yang bertanding di Kejuaraan Eropa di Israel dan banyak pengamat yang mengatakan dia pemain paling penting dalam tim tersebut.
Tidak mengherankan jika klub kelas dunia seperti Arsenal disebut-sebut tertarik merekrutnya setelah penampilannya di Israel.
Sama seperti Alonso, dia berada di depan barisan gelandang untuk mengatur aliran dan tempo permainan dengan kemampuan mengoper yang indah.
Disiplin dan kesadaran akan posisi menjadi landasan bagi para penyerang untuk bergerak dengan bebas dan hanya tinggal soal waktu saja sebelum dia masuk ke timnas senior.
Pengganti Xavi: Thiago Alcantra
Pernyataan bahwa pemain tengah Thiago berasal dari latar belakang sepakbola sebenarnya mungkin agak meremehkan karena keluarganya bukan sekedar pemain sebak bola, tapi pemain berprestasi.Thiago lahir di Italia ketika ayahnya bergabung dengan Lecce dan kemudian menghabiskan sebagian masa kecilnya di Brazil sebelum pindah ke Spanyol sebagai seorang remaja.
Dia merupakan produk akademi Barcelona dan pertama kali memperkuat tim senior Barcelona tak lama setelah ulang tahunnya yang ke-18 tahun.
Dia menjadi kapten Timnas Spanyol U-21 dan mencetak hat-trick yang indah di final saat mengalahkan Italia 4-1 dengan gol lewat sundulan kepala, kaki kiri, dan kaki kanan.
Penampilan itu agak 'menyesatkan' karena sebenarnya Thiago bukan pencetak gol apalagi sampai menciptakan hat-trick.
Namun dia amat mahir dalam menguasai bola melepas operan dengan sekali sentuh dan melakukan berbagai kiat. Dia juga pemberi umpan yang indah -walau kadang agak terlalu ambisius- dan sudah disebut-sebut di Nou Camp sebagai pewaris alami Xavi.
Bagaimanapun Thiago tampaknya agak frustasi karena tidak selalu turun sebagai pemain tim utama di Barcelona.
Manchester United dan Bayern Muenchen disebut-sebut tertarik menariknya sementara Barca dilaporkan berupaya untuk menahannya.
Anders Iniesta baru: Isco
Dipanggil dengan nama Isco, pendukung setia Barcelona ini merupakan pemain yang amat berbakat. Anjingnya diberi nama Messi -karena kecintaannya atas Barcelona sejak masih kecil- namun dia idola sebenarnya adalah Andres Iniesta.
Sama seperti pujaannya, bintang Malaga ini merupakan penggiring bola yang mempesona dengan kemampuan menjaga keseimbangan pemain lain dan mampu memotong pertahanan lawan.
Dan dia lebih baik dari Iniesta dalam hal mencetak gol. Musim lalu dia mencetak 17 gol untuk Malaga dan Timnas Spanyol U-21.
Manchester City dan Real Madrid berada di depan untuk merekrutnya dan dia sudah mengaku bahwa tawaran dari kedua klub itu sudah di atas meja dan masa depannya mungkin akan diputuskan pada akhir Juni.
Spekulasinya adalah dia akan mengikut manajernya Manuel Pellegrini yang pindah ke Manchester City dan jika memang itu yang terjadi maka jelas City akan menjadi kekuatan yang mengancam.
Kepindahan Isco tampaknya mendapat dukungan dari rekan-rekannya di Malaha, yang mengakui bahwa Isco terlalu bagus untuk klub seperti Malaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar